Tuesday, July 9, 2013

scholarship




TPA, TOEFL, PSIKOTES, DAN WAWANCARA

CERITANYA gue mau sharing apa yang gue lakuin pas tes beasiswa kemaren. Enggak tahu bener apa enggak-nya, Kalo bener semoga bermanfaat; kalo enggak bener, mohon dimaafkan, dan dibenerin...

TPA
Tes Potensi Akademik (TPA) terdiri dari kosakata, matematika dasar, dan logika. 
  • Kosakata: sering baca tajuk rencana di koran, karya sastra, dan kamus bahasa indonesia.
  • Matematika Dasar: urutan pengerjaan dari deret, soal cerita, dan aritmatika. Deret abjad dikonversi jadi angka, a=1 b=2 ... z=26. Aritmatika bisa dikerjakan, mengasyikkan, tapi lama dan bikin penasaran, kerjakan terakhir, jangan tergoda mengerjakan di awal.
  • Urutan pengerjaan logika: silogisme, gambar, bangun ruang, urut urutan.

TOEFL
Test of English as a Foreign Language (TOEFL) disini adalah paper based TOEFL yang terdiri dari listening, written structure, dan reading. Disini enggak ada speaking dan listening seperti di IELTS atau IBT TOEFL.
  • Listening: baca cepat semua jawaban buat prediksi, fokus di kalimat yang diucapkan orang kedua.
  • Written Structure: cari yang tidak tepat tenses-nya, cek kata sambung, perbedaan jamak/tunggal.
  • Reading: baca cepat bacaan, baca soal, cari jawaban di bacaan (baca detail).

PSIKOTES
Psikotes terdiri dari Tes Wartegg, menggambar orang dan pohon, Tes Koran, dan EPPS.
  • Wartegg: garis lengkung jadi benda hidup dan atau perempuan, garis lurus jadi benda mati atau laki laki, jangan menggambar sesuai urutan gambar 1-8, jangan memulai gambar dari no 5 (pojok kiri bawah).
  • Draw A Man dan Draw A Tree: gambar sekali jadi, jangan sampai dihapus, gambar proporsional, lengkap anggota badan/muka atau dahan/ranting/daun, menginjak/menempel tanah, ada bayangan, tulisan apapun seperti nama, aktivitas, dan keterangan lain ditulis di belakang lembar kertas.
  • Tes Koran (Pauli/Kraepelin): yang penting konsistensi baris yang di-jumlah, pelan pelan di awal biar bisa seimbang sampai akhir.
  • EPPS (Edward Personal Preference Schedule): ambil pilihan yang menantang dan berorientasi ama team work.

WAWANCARA
Menurut gue, kalo di TPA, TOEFL, dan Psikotes penilaiannya objektif, sedangkan di wawancara penilaiannya udah subjektif. Objektif artinya kalo pinter ato beruntung bisa jawab soal ya lulus, kalo subjektif artinya sepinter apapun kalo enggak disukai ama pewawancaranya ato enggak sesuai dengan yang dibutuhin ya enggak bakalan lulus.
Nah, buat ngadepin wawancara, tips gue adalah: Tenang, tidak minder, tidak over confidence, jual semua kelebihan kita, jujur, tidak bisa jawab terus terang aja, jangan sok tahu atau ngomong ngawur, yakinkan bahwa kita layak mendapat beasiswa, dan yang terakhir adalah doa.